Sabtu, 17 Mei 2014

LAPORAN PRAKTIKUM INDIKATOR ASAM BASA ALAMI



LAPORAN PRAKTIKUM
INDIKATOR ASAM BASA ALAMI



Description: logo-sisma.jpg
 





OLEH :
NI NYOMAN SRI JAYANTI PERWANI DEVI
XI IPA 3/40
SMA NEGERI 7 DENPASAR






KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Dengan izin, dan limpahan raahmat dan kasih sayang-Nya, akhirnya saya dapat menyelesaikan laporan ini.
            Senyawa asam  memiliki rasa masam, sementara senyawa basa memiliki rasa pahit Akan tetapi kita tidak boleh mencicipi rasa dari suatu zat kimia. Karena ada beberapa zat yang mengandung racun. Oleh karena itu untuk menguji suatu larutan bersifat asam atau basa dapat digunakan kertas lakmus dan berbagai indicator lainnya. Dalam laporan ini saya menggunakan indicator alami untuk menguji apakah larutan tersebut bersifat asam ataukah basa.
Proses pembuatan laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Manik selaku guru pembimbing kimia, dan berbagai sumber yang membantu saya menemukan berbagai informasi dalam mendukung kelengkapan materi dalam laporan ini.
Saya menyadari laporan ini tidaklah luput dari segala kekurangan dan keterbatasan sehingga masih belum sempurna. Untuk itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi peningkatan kemampuan penyusun pada masa yang akan datang.

Denpasar, April 2014

Penulis



DAFTAR ISI
Cover …………………………………………………………………………………………… 1
Kata Pengantar …………………………………………………………………………………. 2
Daftar Isi ………………………………………………………………………………………... 3
Pembahasan
I.                   Tujuan ……………………………………………………………………………… 4
II.                Landasan Teori …………………………………………………………………….. 4
III.             Alat dan Bahan …………………………………………………………………….. 5
IV.             Cara Kerja …………………………………………………………………………. 5
V.                Data Hasil Pengamatan ……………………………………………………………. 7
VI.             Kesimpulan ……………………………………………………………………….. 8












INDIKATOR ASAM BASA ALAMI
I.                   Tujuan :
Untuk mengetahui perubahan warna yang terjadi pada ekstrak yang alami
II.                Landasan teori :
Indikator adalah suatu zat penunjuk yang dapat membedakan larutan, asam atau basa,atau netral melampirkan beberapa indikator dan perubahannya pada trayek pH tertentu,kegunaan indikator ini adalah untuk mengetahui berapa kira-kira pH suatu larutan. Disamping itu juga digunakan untuk mengetahui titik akhir kosentrasi pada beberapasenyawa organik dan senyawa anorganik.
Keasaman atau kebasaan suatu zat tergantung pada banyak ada tidaknya ion H (untuk asam) dan ion OH (untuk basa) dalam zat tersebut serta derajat ionisasi zat tersebut.
Teori asam-basa:
 Pada tahun 1884 Svante Arrhenius mengemukakan teori tentang asam dan basa yaitu teori asam basa arrhenius. Menurutnya, asam adalah suatu zat yang apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H+ dimana ion tersebut merupakan satu-satunya ion yang ada dalam larutan. Basa merupakan zat yang apabila di larutkan dalam air akan terionisasi menghasilkan ion OH-, dan ion tersebut merupakan ion satu-satunya yang ada di dalam larutan.
 Pada tahun 1923 ahli kima Denmark bernama J.N Bronsted dan ahli kimia inggris bernama T.N Lowry mengemukakan teori yang bernama teori asam basa broansted-lowry, yang berbunyi suatu zat pemberi proton (proton donor) disebut asam dan suatu zat penerima proton (proton aseptor) di sebut basa. Dari definisi tersebut maka suatu asam setelah melepas proton akan membentuk basa konjugasi dari asam tersebut. Demikian pula dengan basa, setelah menerima proton akan membentuk asam konjugasi dari basa tersebut.
Pada tahun 1932 G.N Lewis menyatakan teori yang berbunyi basa adalah zat yang memiliki satu atau lebih pasangan elektron bebas yang dapat di berikan kepada zat lain sehingga terbentuk ikatan kovalen koordinasi, sedangkan asam adalah zat yang dapat menerima pasangan elektron tersebut.

III.             Alat :
-          Gelas bekas air mineral
-          Blender
Bahan :
-          Bunga kembang sepatu                       - Air sabun     
-          Bungan pacar                                      - Air kapur sirih
-          Bugenville                                           - Air garam
-          Kol ungu                                             - Air jeruk nipis
-          Kulit manggis
-          Kunyit
-          Bunga kembang telang
IV.             Cara kerja :
1.      Siapkan alat dan bahan
2.      Haluskan bunga kembang sepatu, bunga pacar, bugenfil, kol ungu, kulit manggis,
kunyit, dan bunga kembang telang dengan menggunakan blender dengan menambahkan air secukupnya (haluskan satu per satu)
3.      Letakkan bahan yang telah di blender dalam gelas bekas air mineral yang berbeda. Beri label nama
4.      Letakkan larutan air garam, air sabun, air kapur sirih, dan air jeruk nipis dalam gelas bekas air mineral yang berbeda. Beri label nama
Description: E:\1397044394385.jpg
5.      Uji perubahan warna ekstrak kol ungu dengan meneteskan 4-5 tetes air garam dan larutan penguji lainnya. Alasi dengan kertas putih.
Description: E:\1397043903174.jpg
6.      Amati dan catat perubahan warna yang terjadi dalam tabel
7.      Description: E:\1398052447922.jpgLakukan hal yang sama untuk menguji perubahan warna yang terjadi pada bunga pacar dan bahan lainnya seperti prosedur no.5 dan 6
Description: E:\1397043996649.jpgDescription: E:\1397044183198.jpgDescription: E:\1397044307656.jpg








Description: E:\1398052505829.jpg

Description: E:\1397044228311.jpg

 









8.      Tarik kesimpulan sesuai praktikum yang dilakukan.

V.                Data hasil pengamatan :
No.
Ekstrak
Warna Awal
Perubahan Warna



Air Jeruk Nipis
Air Sabun
Air Garam
Air Kapur Sirih
1.
Kol Ungu
Ungu
Merah muda
Biru muda
Biru tua
Hijau muda
2.
Kembang sepatu
Merah
Merah
Ungu muda
Nila
Hijau tua
3.
Kembang telang
Biru
Ungu muda
Biru pudar
Biru tua
Hijau tua
4.
Kulit manggis
Merah bata
Orange
Merah bata
Kuning
Coklat
5.
Bunga pacar
Merah muda
Merah muda
Cream
Jingga
Kuning
6.
Bougenville
Merah
Merah muda
Nila
Merah muda
Kuning
7.
Kunyit
Kuning
Kuning
Cream
Kuning
Orange

VI.             Kesimpulan :
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa tidak semua bahan berubah warna saat ditetesi dengan larutan penguji. Terlihat  pada tabel data hasil pengamatan, ekstrak bunga kembang sepatu tidak berubah warna saat ditetesi dengan air jeruk nipis, ekstrak kulit manggis tetap seperti warna awal saat ditetesi dengan air sabun. Ekstrak bunga pacar tidak mengalami perubahan warna saat ditetesi air jeruk nipis, begitu pula pada ekstrak kunyit saat ditetesi air jeruk nipis dan air garam juga tidak terjadi perubahan warna.  Jadi digunakan sebgai indikator alami yang baik adalah kol ungu, bunga kembang sepatu, bunga kembang telang, bunga pacar, bunga bougenville, kulit manggis karena saat ditetesi larutan asam dan basa terjadi perubahan warna. Sementara kunyit hanya berubah warna jika ditetesi dengan larutan basa saja (air sabun dan air kapur sirih).

2 komentar: