Sampah Untuk Ditabung
Dari
sampah bisa menghasilkan uang, mungkin sudah tak asing lagi didengar. Mulai dari pemulung
yang mencari nafkah dari sampah sampai orang-orang kreatif yang memanfaatkan sampah
menjadi lebih berguna, yang mungkin tidak pernah terpikirkan. Awalnya sampah
yang mungkin hanya dipandang sebelah mata bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Namun tetap saja di TPA (TempatPenampunganAkhir) sampah masih menggunung yang
mungkin sudah mendekati overload.
Seperti
yang telah dilakukan beberapa sekolah mulai daritingkat dasar sampai menengah atas
di Denpasar ini.Mereka sudah langsung membuktikan bahwa mereka peduli akan lingkungan
sekitar. Sebagai salah satu contoh, yaitu SD 18 DanginPuri, SMPN 8 Denpasar yang melakukan aks imenabung sampah yang menjadi kegiatan rutin
yang dilakukan siswa di sekolahtersebut. Dengan membuat peraturan, bagi siswa
yang melanggar akan dikenakan sanksi untuk mengumpulkan dan langsung memilah sampah
yang dapat didaur ulang. Hal ini terbukti meningkatkan kebersihan di lingkungan
sekolah.
Tidak saja sebagai sanksi, tetapi kegiatan
mengolah sampah ini juga sudah sebagai kegiatan rutin yang dilakukan pada saat-saat
tertentu sehingga hal ini diharapkan dapat menja disebuah kebiasaan. Dari
sampah yang dipilah tersebut akan diangkut oleh petugas dari tempat pengepul sampah
atau dalam hal ini disebut ‘Bank Sampah’.
Dalam bank sampah tersebut, sampah yang telah dikumpulkan akan ditimbang sehingga
akan mendapat timbale balik berupa uang. Uang yang didapatkan akan dikelola kembali
oleh pihak sekolah.
Kebiasaan
menabung bank sampah ini patut diperhitungkan selain bisa mendapatkan uang, hal
ini juga sangat berdampak khususnya bagi lingkungan sekitar.Kegiatan ini pun
selain mengurangi volume sampah yang ada di Denpasar juga sebagai salah satu langkah penyadaran bag
igenerasi muda bahwa ‘sampah tidak hanya sekedar sampah.’
Namun sayang
hanya beberapa sekolahs aja yang menerapkan cara ini bahkan bisa dihitung dengan
jari. Andai saja cara ini dapat dilirik oleh
pemerintah dan diterapkan di berbagai instansi pemerintahan, tidak menutup kemungkinan
sedikit demi sedikit dapat mengurangi volume sampah yang berada di Bali khususnya
Denpasar. Sebenarnya sudah banyak gagasan-gagasan untuk menanggulangi masalahsampah,
tetapi masih banyak masyarakat yang
tidak peduli lingkungan. Peraturan tegas pun tak akan mempan untuk merubah sikap
masyarakat, semua itu kembali pada kesadaran masyarakat itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar