Senin, 19 Agustus 2013

Sampah Untuk Ditabung



Sampah Untuk Ditabung

                Dari sampah bisa menghasilkan uang, mungkin sudah tak asing lagi didengar. Mulai dari pemulung yang mencari nafkah dari sampah sampai orang-orang kreatif yang memanfaatkan sampah menjadi lebih berguna, yang mungkin tidak pernah terpikirkan. Awalnya sampah yang mungkin hanya dipandang sebelah mata bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah. Namun tetap saja di TPA (TempatPenampunganAkhir) sampah masih menggunung yang mungkin sudah mendekati overload.
                Seperti yang telah dilakukan beberapa sekolah mulai daritingkat dasar sampai menengah atas di Denpasar ini.Mereka sudah langsung membuktikan bahwa mereka peduli akan lingkungan sekitar. Sebagai salah satu contoh, yaitu SD 18 DanginPuri, SMPN 8 Denpasar yang melakukan aks imenabung sampah yang menjadi kegiatan rutin yang dilakukan siswa di sekolahtersebut. Dengan membuat peraturan, bagi siswa yang melanggar akan dikenakan sanksi untuk mengumpulkan dan langsung memilah sampah yang dapat didaur ulang. Hal ini terbukti meningkatkan kebersihan di lingkungan sekolah.
Tidak saja sebagai sanksi, tetapi kegiatan mengolah sampah ini juga sudah sebagai kegiatan rutin yang dilakukan pada saat-saat tertentu sehingga hal ini diharapkan dapat menja disebuah kebiasaan. Dari sampah yang dipilah tersebut akan diangkut oleh petugas dari tempat pengepul sampah atau dalam hal ini disebut  ‘Bank Sampah’. Dalam bank sampah tersebut,  sampah  yang telah dikumpulkan akan ditimbang sehingga akan mendapat timbale balik berupa uang. Uang yang didapatkan akan dikelola kembali oleh pihak sekolah.
                Kebiasaan menabung bank sampah ini patut diperhitungkan selain bisa mendapatkan uang, hal ini juga sangat berdampak khususnya bagi lingkungan sekitar.Kegiatan ini pun selain mengurangi volume sampah yang ada di Denpasar  juga sebagai salah satu langkah penyadaran bag igenerasi muda bahwa ‘sampah tidak hanya sekedar sampah.’
                Namun sayang hanya beberapa sekolahs aja yang menerapkan cara ini bahkan bisa dihitung dengan jari.  Andai saja cara ini dapat dilirik oleh pemerintah dan diterapkan di berbagai instansi pemerintahan, tidak menutup kemungkinan sedikit  demi  sedikit dapat mengurangi  volume sampah yang berada di Bali khususnya Denpasar. Sebenarnya sudah banyak gagasan-gagasan untuk menanggulangi masalahsampah, tetapi masih banyak masyarakat  yang tidak peduli lingkungan. Peraturan tegas pun tak akan mempan untuk merubah sikap masyarakat, semua itu kembali pada kesadaran masyarakat itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar